Semua bisnis yang sukses pada mulanya berasal dari satu ide bisnis saja. Coba saja kita lihat eBay, amazon.com, Disneyland, Microsoft, Pixar. Semua adalah perusahaan atau jenis usaha yang meraup pemasukan miliaran dolar. Mereka juga menjadi perusahaan langganan Fortune 500. Siapa yang tidak ingin memiliki usaha seperti ini? Dari mana ide-ide bisnis berpotensi sukses didapatkan?
MENDAPATKAN IDE BISNIS POTENSIAL
Di mana ada kemauan di situ ada jalan, di mana ada kesempatan, di situ ada ide bisnis. Lalu kesempatan apa yang mengandung ide bisnis?
Membantu orang lain. Pierre Omiday, pendiri situs binis di Internet yang mempertemukan pembeli dan penjual dari berbagai penjuru dunia, menemukan ide bisnisnya ketika membantu seorang teman untuk mendapatkan pembeli. Ia lalu membuatkan sebuah situs untuk mempromosikan barang dagangan temannya tersebut, dan mengundang pedagang dan pembeli lainnya untuk juga mencari pembeli atau penjual di situs yang sama. Dalam beberapa bulan setelah peluncuran eBay, jutaan orang telah mengakses situs ini.
Pierre kemudian mengutip uang jasa 25 sen sampai 2 dollar bagi tiap penempatan informasi di situs ini, dan juga mendapatkan komisi beberapa persen saja dari total tiap transaksi.
Dalam tiga tahun setelah diluncurkan pertama kali tahun 1995, eBay sudah layak ditawarkan di pasar publik. Tahun 2000, eBay sudah mengundang 22 juta orang untuk bertransaksi (jumlah ini lebih banyak dari jumlah penduduk di beberapa negara bagian di Amerika Serikat). Dengan penghasilan yang diperolehnya dari situs ini, Pierre akhirnya berhenti dari pekerjaannya sebagai insinyur programming di sebuah perusahaan dan berteken di usaha yang dibangunnya sendiri tersebut.
Hobi. Bill Gates, si raja komputer dari Amerika Serikat, memulai bisnisnya dari sebuah hobi mengutak-atik program komputer. Hobi yang ditekuni dengan serius ini telah berhasil membawa Bill Gates untuk menemukan komputer yang lebih praktis dan lebih mudah digunakan dari pada komputer besar yang pada saat itu digunakan.
Ide ini pernah ingin dijualnya kepada perusahaan besar, tetapi ditolak.
Penolakan tidak membuat Bill Gates patah semangat, ia mencoba menyempurnakan ide bisnisnya tersebut, untuk kemudian dilempar kembali ke pasar sebagai ide bisnis yang ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat. Dengan upayanya ini, Bill Gates berhasil membangun kerajaan Microsoft yang saat ini telah menggurita di seluruh dunia dengan pemasukan yang luar biasa.
Pengamatan. Ray Kroc, tokoh di balik sukses restoran waralaba cepat saji McDonald, mendapatkan ide bisnisnya dari pengamatannya terhadap tingkah laku masyarakat pekerja di sekitarnya. Ia mengamati mereka dan mendapatkan bahwa masyarakat pekerja senantiasa sibuk dan menginginkan layanan yang cepat ketika mereka menghabiskan waktu untuk makan siang.
Dari pengamatannya selama perjalanan bisnisnya menawarkan peralatan masak ke beberapa restoran, Ray Kroc yang pada waktu itu berprofesi sebagai tenaga penjual menemukan sebuah restoran unik yang dikelola oleh dua bersaudara McDonald. Restoran ini fokus pada satu jenis masakan saja dan masakan ini juga disajikan dengan efisien sehingga waktu tunggunya juga sangat singkat.
Restoran ini akhirnya dibeli oleh Ray Kroc dan dikembangkan menjadi restoran wara laba yang sukses yang telah merambah hampir ke seluruh negeri yang ada di muka bumi ini.
Ide lama. Jeff Bezos dari Amazon.com mendapatkan ide bisnisnya dengan memperbaharui ide lama penjualan buku di toko buku biasa. Ide lama ini ia perbaharui: tempat penjualan diperbaharui (bukan di toko buku, tetapi di Internet). Cara pembayaran dan pengiriman buku juga diperbaharui (lebih dibuat praktis dan cepat).
Praktis karena pembeli bisa membayar menggunakan kartu kredit kapan saja dan dimana saja ia berada. Pengiriman buku juga dibuat lebih cepat, dari pengiriman buku dengan memesan secara tradisional ke toko buku biasa.
Ide orang lain. Jennifer Basye Sander membangun kerajaan ”Buku Kuning” (direktori) seluruh bisnis yang dikelola oleh wanita di kota tempat ia tinggal. Ternyata buku ini akhirnya menjadi laris. Informasi dalam buku ini senantiasa diperbaharui agar selalu up-to-date.
Dari mana ide ini berasal? Ternyata ide ini ditemukan oleh Jennifer, penulis buku ”Niche and Grow Rich”, dari kota lain yang sempat ia kunjungi yang juga memiliki Direktori serupa yang ternyata laris manis di kota tadi. Ia lalu membawa ide bisnis ini (ide orang lain yang telah sukses diterapkan di satu kota) untuk diterapkan di kota tempat ia tinggal. Ternyata ide inipun mendapat sambutan yang luar biasa yang memberikan pemasukan yang memuaskan Jennifer Basye Sander.
Kolaborasi. Dua kepala lebih baik dari satu (Two heads are better than one). Begitu kata pepatah. Ternyata ada benarnya juga.
Dewitt dan Lila Wallace berkolaborasi sebelum berhasil membangun kerajaan bisnis dari penerbitan majalah inspirasi bulanan Reader’s Digest. Ketika baru pulang dari tugas negara pada Perang Dunia II, Dewitt mendiskusikan ide untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk membangun kembali kepercayaan diri mereka dan menemukan ide-ide yang dapat diterapkan untuk mendapatkan pemasukan.
Dari hasil diskusi dengan isterinya Lila, Dewitt akhirnya mendapatkan ide bisnis yang cemerlang. Ide ini berhasil memberi inspirasi dan manfaat bagi banyak orang di seluruh dunia.
Mengubah Ide Bisnis Menjadi ”Uang”Setelah kita mendapatkan ide bisnis yang brilian, lalu apa langkah kita selanjutnya untuk mengubah ide tersebut menjadi mesing uang? Banyak sekali yang bisa kita lakukan, namun berikut ini ada beberapa ide yang mungkin bisa Anda coba.
Terbitkan. Tom Peters, Alvin Toffler, Ken Blanchard, Maxwell adalah beberapa tokoh yang menuangkan ide bisnis mereka dalam buku-buku yang lalu mereka terbitkan. Demikian pula dengan para pengarang novel ternama, seperti Stephen King, Agatha Christie yang menuangkan ide-idenya dalam novel yang kemudian diterbitkan. Dari buku-buku ini, sang pengarang mendapatkan pemasukkan, apalagi jika buku-buku ini menjadi buku yang laris.
Catatkan secara hukum. Ide Anda juga bisa Anda catatkan untuk mendapatkan copy right. Seorang artis Indonesia mencatatkan gayanya disertai kalimat khusus untuk mengungkapkan gaya tersebut untuk mendapatkan hak cipta.
Hak Cipta ini bisa mendatangkan royalty dalam bentuk uang yang bisa Anda nikmati ketika orang lain menggunakan ide Anda. Anda juga bisa menjual hak cipta ini (baik sebagian ataupun seluruhnya) kepada perusahaan lain atau orang lain dan mendapatkan uang juga dari sini.
Demokan. Cara lain untuk mengubah ide menjadi keuntungan finansial adalah dengan mendemokan kepada publik melalui seminar, pelatihan, ataupun sekedar pertunjukkan dalam bentuk hiburan. Beberapa akademisi dan praktisi memilih cara ini untuk memperkenalkan ide mereka kepada publik.
Robert T Kiyosakhi, setelah menuliskan idenya dan menerbitkan buku yang mencakup ide ini, ia mendemokan cara menerapkan ide-idenya melalui seminar keliling dunia. Beberapa waktu lalu, penulis dan pebisnis kondang inipun dijadwalkan mengunjungi Indonesia untuk berseminar di sini. Tentunya, Anda harus sudah mengenal siapa target audience yang akan menghadiri seminar, pelatihan, atau pertunjukkan yang Anda gelar.
Berikan sebagai nasihat kepada orang lain. Pada saat tulisan ini sedang dikerjakan, penulis sedang berada di depan televisi menonton acara yang disampaikan oleh Suze Orman di sebuah stasiun televisi dunia. Suze Orman menerima berbagai pertanyaan dari pemirsa di seluruh dunia tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi.
Dengan pengalaman yang luas, pengetahuan yang dalam, dan rasa percaya diri tinggi, Suze berinteraksi dengan para pemirsa sambil memberikan kiat-kiat praktis mengelola keuangan pribadi. Ternyata cara ini (memberikan ide kita kepada orang lain dalam bentuk tips praktis) bisa juga dijadikan cara untuk mengubah ide menjadi ”uang.”
Jual sebagai konsumsi masyarakat. Cara umum yang banyak diterapkan orang adalah mengubah ide menjadi produk atau jasa yang bisa dijual untuk konsumsi masyarakat. Howard Schultz mengubah ide bisnisnya (bahwa masyarakat memerlukan tempat untuk berdiskusi dengan minuman dan makanan ringan) ini menjadi mesin uang dengan mendirikan kedai kopi yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat banyak terutama masyarakat bisnis.
Ide sederhana namun unik untuk menjual air putih cepat saji juga telah terbukti sukses. Ide ini diterapkan dengan menjual air putih dalam kemasan, yang kemudian laris manis, bahkan telah diikuti oleh berbagai pihak untuk mengeruk keuntungan dari ide yang sejenis.
Ide akan tetap berupa ide jika tidak diupayakan untuk diubah menjadi bentuk usaha yang mendatangkan uang. Jadi, ide yang baru saja Anda baca ini perlu Anda tindaklanjuti dengan tindakan nyata: mencari ide dan mengubah ide menjadi mesin uang.
Namun yang perlu diingat juga, setelah ide Anda menjadi mesin uang, ide ini harus senantiasa diperbaharui ataupun dilengkapi agar tidak tergilas oleh pihak lain yang ingin meniru ide ini. Selamat mencari ide dan mengubah ide Anda menjadi sumber uang.n
Copyright © Sinar Harapan 2003
MENDAPATKAN IDE BISNIS POTENSIAL
Di mana ada kemauan di situ ada jalan, di mana ada kesempatan, di situ ada ide bisnis. Lalu kesempatan apa yang mengandung ide bisnis?
Membantu orang lain. Pierre Omiday, pendiri situs binis di Internet yang mempertemukan pembeli dan penjual dari berbagai penjuru dunia, menemukan ide bisnisnya ketika membantu seorang teman untuk mendapatkan pembeli. Ia lalu membuatkan sebuah situs untuk mempromosikan barang dagangan temannya tersebut, dan mengundang pedagang dan pembeli lainnya untuk juga mencari pembeli atau penjual di situs yang sama. Dalam beberapa bulan setelah peluncuran eBay, jutaan orang telah mengakses situs ini.
Pierre kemudian mengutip uang jasa 25 sen sampai 2 dollar bagi tiap penempatan informasi di situs ini, dan juga mendapatkan komisi beberapa persen saja dari total tiap transaksi.
Dalam tiga tahun setelah diluncurkan pertama kali tahun 1995, eBay sudah layak ditawarkan di pasar publik. Tahun 2000, eBay sudah mengundang 22 juta orang untuk bertransaksi (jumlah ini lebih banyak dari jumlah penduduk di beberapa negara bagian di Amerika Serikat). Dengan penghasilan yang diperolehnya dari situs ini, Pierre akhirnya berhenti dari pekerjaannya sebagai insinyur programming di sebuah perusahaan dan berteken di usaha yang dibangunnya sendiri tersebut.
Hobi. Bill Gates, si raja komputer dari Amerika Serikat, memulai bisnisnya dari sebuah hobi mengutak-atik program komputer. Hobi yang ditekuni dengan serius ini telah berhasil membawa Bill Gates untuk menemukan komputer yang lebih praktis dan lebih mudah digunakan dari pada komputer besar yang pada saat itu digunakan.
Ide ini pernah ingin dijualnya kepada perusahaan besar, tetapi ditolak.
Penolakan tidak membuat Bill Gates patah semangat, ia mencoba menyempurnakan ide bisnisnya tersebut, untuk kemudian dilempar kembali ke pasar sebagai ide bisnis yang ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat. Dengan upayanya ini, Bill Gates berhasil membangun kerajaan Microsoft yang saat ini telah menggurita di seluruh dunia dengan pemasukan yang luar biasa.
Pengamatan. Ray Kroc, tokoh di balik sukses restoran waralaba cepat saji McDonald, mendapatkan ide bisnisnya dari pengamatannya terhadap tingkah laku masyarakat pekerja di sekitarnya. Ia mengamati mereka dan mendapatkan bahwa masyarakat pekerja senantiasa sibuk dan menginginkan layanan yang cepat ketika mereka menghabiskan waktu untuk makan siang.
Dari pengamatannya selama perjalanan bisnisnya menawarkan peralatan masak ke beberapa restoran, Ray Kroc yang pada waktu itu berprofesi sebagai tenaga penjual menemukan sebuah restoran unik yang dikelola oleh dua bersaudara McDonald. Restoran ini fokus pada satu jenis masakan saja dan masakan ini juga disajikan dengan efisien sehingga waktu tunggunya juga sangat singkat.
Restoran ini akhirnya dibeli oleh Ray Kroc dan dikembangkan menjadi restoran wara laba yang sukses yang telah merambah hampir ke seluruh negeri yang ada di muka bumi ini.
Ide lama. Jeff Bezos dari Amazon.com mendapatkan ide bisnisnya dengan memperbaharui ide lama penjualan buku di toko buku biasa. Ide lama ini ia perbaharui: tempat penjualan diperbaharui (bukan di toko buku, tetapi di Internet). Cara pembayaran dan pengiriman buku juga diperbaharui (lebih dibuat praktis dan cepat).
Praktis karena pembeli bisa membayar menggunakan kartu kredit kapan saja dan dimana saja ia berada. Pengiriman buku juga dibuat lebih cepat, dari pengiriman buku dengan memesan secara tradisional ke toko buku biasa.
Ide orang lain. Jennifer Basye Sander membangun kerajaan ”Buku Kuning” (direktori) seluruh bisnis yang dikelola oleh wanita di kota tempat ia tinggal. Ternyata buku ini akhirnya menjadi laris. Informasi dalam buku ini senantiasa diperbaharui agar selalu up-to-date.
Dari mana ide ini berasal? Ternyata ide ini ditemukan oleh Jennifer, penulis buku ”Niche and Grow Rich”, dari kota lain yang sempat ia kunjungi yang juga memiliki Direktori serupa yang ternyata laris manis di kota tadi. Ia lalu membawa ide bisnis ini (ide orang lain yang telah sukses diterapkan di satu kota) untuk diterapkan di kota tempat ia tinggal. Ternyata ide inipun mendapat sambutan yang luar biasa yang memberikan pemasukan yang memuaskan Jennifer Basye Sander.
Kolaborasi. Dua kepala lebih baik dari satu (Two heads are better than one). Begitu kata pepatah. Ternyata ada benarnya juga.
Dewitt dan Lila Wallace berkolaborasi sebelum berhasil membangun kerajaan bisnis dari penerbitan majalah inspirasi bulanan Reader’s Digest. Ketika baru pulang dari tugas negara pada Perang Dunia II, Dewitt mendiskusikan ide untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk membangun kembali kepercayaan diri mereka dan menemukan ide-ide yang dapat diterapkan untuk mendapatkan pemasukan.
Dari hasil diskusi dengan isterinya Lila, Dewitt akhirnya mendapatkan ide bisnis yang cemerlang. Ide ini berhasil memberi inspirasi dan manfaat bagi banyak orang di seluruh dunia.
Mengubah Ide Bisnis Menjadi ”Uang”Setelah kita mendapatkan ide bisnis yang brilian, lalu apa langkah kita selanjutnya untuk mengubah ide tersebut menjadi mesing uang? Banyak sekali yang bisa kita lakukan, namun berikut ini ada beberapa ide yang mungkin bisa Anda coba.
Terbitkan. Tom Peters, Alvin Toffler, Ken Blanchard, Maxwell adalah beberapa tokoh yang menuangkan ide bisnis mereka dalam buku-buku yang lalu mereka terbitkan. Demikian pula dengan para pengarang novel ternama, seperti Stephen King, Agatha Christie yang menuangkan ide-idenya dalam novel yang kemudian diterbitkan. Dari buku-buku ini, sang pengarang mendapatkan pemasukkan, apalagi jika buku-buku ini menjadi buku yang laris.
Catatkan secara hukum. Ide Anda juga bisa Anda catatkan untuk mendapatkan copy right. Seorang artis Indonesia mencatatkan gayanya disertai kalimat khusus untuk mengungkapkan gaya tersebut untuk mendapatkan hak cipta.
Hak Cipta ini bisa mendatangkan royalty dalam bentuk uang yang bisa Anda nikmati ketika orang lain menggunakan ide Anda. Anda juga bisa menjual hak cipta ini (baik sebagian ataupun seluruhnya) kepada perusahaan lain atau orang lain dan mendapatkan uang juga dari sini.
Demokan. Cara lain untuk mengubah ide menjadi keuntungan finansial adalah dengan mendemokan kepada publik melalui seminar, pelatihan, ataupun sekedar pertunjukkan dalam bentuk hiburan. Beberapa akademisi dan praktisi memilih cara ini untuk memperkenalkan ide mereka kepada publik.
Robert T Kiyosakhi, setelah menuliskan idenya dan menerbitkan buku yang mencakup ide ini, ia mendemokan cara menerapkan ide-idenya melalui seminar keliling dunia. Beberapa waktu lalu, penulis dan pebisnis kondang inipun dijadwalkan mengunjungi Indonesia untuk berseminar di sini. Tentunya, Anda harus sudah mengenal siapa target audience yang akan menghadiri seminar, pelatihan, atau pertunjukkan yang Anda gelar.
Berikan sebagai nasihat kepada orang lain. Pada saat tulisan ini sedang dikerjakan, penulis sedang berada di depan televisi menonton acara yang disampaikan oleh Suze Orman di sebuah stasiun televisi dunia. Suze Orman menerima berbagai pertanyaan dari pemirsa di seluruh dunia tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi.
Dengan pengalaman yang luas, pengetahuan yang dalam, dan rasa percaya diri tinggi, Suze berinteraksi dengan para pemirsa sambil memberikan kiat-kiat praktis mengelola keuangan pribadi. Ternyata cara ini (memberikan ide kita kepada orang lain dalam bentuk tips praktis) bisa juga dijadikan cara untuk mengubah ide menjadi ”uang.”
Jual sebagai konsumsi masyarakat. Cara umum yang banyak diterapkan orang adalah mengubah ide menjadi produk atau jasa yang bisa dijual untuk konsumsi masyarakat. Howard Schultz mengubah ide bisnisnya (bahwa masyarakat memerlukan tempat untuk berdiskusi dengan minuman dan makanan ringan) ini menjadi mesin uang dengan mendirikan kedai kopi yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat banyak terutama masyarakat bisnis.
Ide sederhana namun unik untuk menjual air putih cepat saji juga telah terbukti sukses. Ide ini diterapkan dengan menjual air putih dalam kemasan, yang kemudian laris manis, bahkan telah diikuti oleh berbagai pihak untuk mengeruk keuntungan dari ide yang sejenis.
Ide akan tetap berupa ide jika tidak diupayakan untuk diubah menjadi bentuk usaha yang mendatangkan uang. Jadi, ide yang baru saja Anda baca ini perlu Anda tindaklanjuti dengan tindakan nyata: mencari ide dan mengubah ide menjadi mesin uang.
Namun yang perlu diingat juga, setelah ide Anda menjadi mesin uang, ide ini harus senantiasa diperbaharui ataupun dilengkapi agar tidak tergilas oleh pihak lain yang ingin meniru ide ini. Selamat mencari ide dan mengubah ide Anda menjadi sumber uang.n
Copyright © Sinar Harapan 2003
No comments:
Post a Comment